Monday, June 18, 2007

Shopaholic Vs Saveaholic ?

Anda suka membaca novel chicklit yang akhir-akhir ini tumbuh seperti jamur di musim penghujan? Saya tidak, sampai kemudian seorang teman meminjamkan 5 seri novel chicklit karangan Sophie Kinsella tentang petualangan seorang gadis shopaholic. Sungguh merupakan novel yang ringan dan amat menghibur 

Well, saya tidak bermaksud mengomentari novel ini. Saya hanya tertarik dengan karakter tokoh di dalamnya, khususnya pada seri yang keempat yang berjudul 'Shopaholic and Sister'. Di sini diceritakan tentang Becky - sang tokoh utama - yang ternyata memiliki seorang kakak tiri perempuan bernama Jessica atau biasa dipanggil Jess. Becky digambarkan sebagai wanita yang gila belanja, ceria, konyol, lucu, cuek. Berbeda seratus delapan puluh derajat dengan Jess yang super irit, dingin, serius, dan teratur.

Kalau dipikir-pikir, dalam beberapa sisi, sepertinya saya memiliki kesamaan dengan tokoh si kakak tiri :
• irit - walaupun tentu tidak 'separah' Jess,
• dingin - tidak suka berbasa-basi, kalo suka bilang suka, kalo tidak ya tidak
• serius - terutama kata orang yang tidak kenal dengan saya,
• teratur - oh, kalau yang ini sih tidak mirip sama sekali :p

Ngomong-ngomong soal irit, saya jadi ingat ucapan salah seorang teman di kantor saya yang lama :"Ah, kamu mah kayanya cepet kaya. Hemat siiih!" Waktu itu saya sampai tidak bisa berkata-kata. Bingung harus merasa senang karena dibilang bakalan cepat kaya (aamin) atau malah jadi ngga enak hati, soalnya antara hemat dengan pelit itu kan beda-beda tipis 

Kok bisa-bisanya ya, teman saya itu punya kesimpulan seperti itu? Perasaan sih, pola belanja saya wajar-wajar saja. Memang sih tampilan saya biasa banget, alias tidak modis sama sekali, Apalagi kalau dibandingkan dengan beberapa teman sekantor seusia saya pada saat itu. Padahal, seingat saya, pada waktu saya masih bekerja di kantor yang lama, saya tidaklah sehemat sekarang. Saya masih sering jalan-jalan keluyuran sendiri, keluar masuk mall, jajan ini itu, belanja baju, buku dan barang-barang tidak jelas lainnya. Maklum, waktu itu saya masih single, masih belum punya tanggungan apa-apa.

Sekarang, setelah menikah dan punya tanggungan (bersama) berupa hutang KPR yang jumlahnya cukup besar - buat ukuran saya tentunya - barulah saya mengakui kalau saya memang berusaha berhemat. Memang sih, saya masih suka keluyuran di mall bersama suami. Tapi kalau mau membeli suatu barang, saya jadi suka berpikir ulang. Benar-benar perlu atau sekedar lapar mata? Kalau tidak terlalu perlu, mendingan ditabung aja deh!

Orang yang sekarang ini merasakan akibat keiritan saya ini adalah - siapa lagi kalo bukan suami tercinta. Karena sampai saat ini kami masih belum memiliki kendaraan pribadi, jadilah transportasi umum menjadi andalan kami untuk bepergian kemana-mana. Saya tipe orang yang paling malas naik taksi. Mahalnya itu bow!! Untuk sekali jalan dari kantor ke rumah kami di Depok menghabiskan sekitar Rp60.000 dengan taksi tarif lama, dan Rp90.000 dengan tarif baru. Suamiku? Wah .. dia mah mantan maniak taksi! Tapi sekarang, sejak menikah dengan saya, hmm … sorry ya honey, kesukaanmu yang satu ini terpaksa dihentikan. Kecuali dalam kondisi darurat - seperti sakit - say no to taksi!! Pilihlah angkot, kereta atau bis sajahlah 

Yang akhir-akhir ini jadi topik ledekan suami akibat keiritan saya ini adalah handphone. Saya memang berencana mengganti HP saya yang sudah out of date. Sebetulnya saya sudah menemukan HP idaman yang saya mau, tapi untuk benar-benar membelinya, rasanya berat. Padahal harganya masih di kitaran 2 jutaan. Minggu lalu, waktu saya cek di Carrefour, harganya malah sudah turun sekitar empat ratus ribu rupiah dari harga waktu pertama kali keluar. Ketika suami saya mendorong-dorong agar saya segera membelinya, dengan santai saya menjawab ; " Iya, nanti aku beli kalau harganya sudah 1,8" hihihi …

Kadang-kadang saya suka bertanya pada diri sendiri, duh gue normal ngga sih? Kok yang ada di kepala gue cuma nabung, nabung dan nabung melulu! Beda banget sama karakter si Becky ataupun kebanyakan teman perempuan lainnya yang sepertinya begitu santai, tanpa beban dan menikmati hidup? Hmm .. sebetulnya mungkin ada alasannya. Soalnya saya masih punya banyak mimpi besar . Saya kepengen :

1. ...........
2. ...........
3. ...........
4. ...........
5. ...........

Duuh .. mudah-mudahan mimpi-mimpi itu bisa terlaksana. Nanti kalau semuanya sudah tercapai, mungkin jiwa menabung saya bisa berkurang, hehehe … Doakan ya ...

ps : maap, mimpinya rahasia, ngga bisa dikasih tahu ke siapa-siapa 

2 Comments:

At 2:37 AM , Blogger Vica said...

Wah Ny, jadi ikutan gue ya hihihi. Kl beli apa2 dipikir dulu. Namanya smart shopping (bela diri) n inget masa depan. Kalo skr beli macem2, duit abis, pensiun hidup dr mana, skolah anak pake duit sapa, n kpn punya rumahnya :D.
Makanya jadi impulsive shopper kl pas sale aja. Asik disini udah mo summer sale.
Hidup Saveaholic !

 
At 9:01 PM , Blogger ikameranti said...

yang pengen dikomentari mah nama gabungannya anyka wiwardhana..hihihi..aya aya wae...

 

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home